Sabtu, 06 November 2010

Karena Panik

Cerita ini saya dapatkan dari seorang teman satu kost-an semasa SMU dulu. Waktu itu, saya belum bisa menafsirkan apa maksud dari cerita teman saya yang terkenal jenaka. Sekarang, saya baru bisa menafsirkan makna dibalik cerita tersebut. Kurang lebih seperti ini ceritanya : Seorang pekerja bangunan yang sedang mengecat di lantai 4, tiba-tiba dikagetkan dengan seorang yang datang tergopoh-gopoh mendatanginya. “Karyo, Mina anakmu tertabrak di ujung jalan !” Karena panik, pekerja tersebut memutuskan untuk loncat dari jendela lantai 4, apalagi dibawah gedung terdapat kolam yang cukup dalam, begitu pikirnya. Melewati lantai 3, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak yang bernama Mina. Melewati lantai 2, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak. Dan melewati lantai 1, ia baru ingat bahwa ia belum menikah. Byuurrrrr. Begitu mendarat di air, ia baru ingat bahwa namanya bukan Karyo, tapi Naryo. Sahabat, PANIK. Kata ini bisa membuat orang bisa melakukan sesuatu yang fatal dalam hidupnya. Panik membuat seseorang membuat keputusan tanpa berpikir panjang. Orang panik sering kali melakukan hal yang bodoh yang tidak mungkin dilakukannya jika dalam keadaan tenang. Pelajar yang panik ketika ujian, akan lupa segala hal yang ia pelajari semalam, maka wajar jika akhir-akhir ini banyak pelajar yang tidak lulus ujian di sekolahnya. Orang tua yang panik bisa marah-marah ke anak tanpa alasan yang jelas, bahkan ada yang sampai melukai anaknya karena kepanikan yang tidak terkendali. Pengusaha yang panik ketika bisnisnya ada yang “menduplikasi” atau “mengintai” strategi bisnisnya, bisa mengeluarkan keputusan yang bodoh sehingga merugikan semua yang terlibat dalam usaha bisnisnya. Karena itu, jangan mengambil keputusan ketika Anda panik. Tenangkan terlebih dulu diri Anda. Kendalikan emosi dengan segera. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari atau mengurangi kepanikan yang bisa saja terjadi dalam hidup Anda, yaitu : 1. Tarik nafas yang panjang, sampai Anda merasa tenang. 2. Duduk tenang dengan terus bernafas secara teratur (bisa juga dengan mengangkat tangan seperti Anda sedang berolah-raga). 3. Jangan melihat ke cermin, karena bisa menambah kepanikan (kecuali jika Anda bisa melihat wajah panik lucu Anda, hihihihihi) 4. Tenangkan diri Anda dengan afirmasi diri melalui nasehat-nasehat pribadi. Misal, “Tenang-tenang. You can do it, put your self together.” 5. Lakukan pengalihan dengan mengunyah sesuatu, seperti apel atau buah lainnya (jangan hilangkan dengan ngemil, nanti paniknya hilang, muncul kepanikan yang lain karena berat badan Anda bertambah, hehehehehe) 6. Segera berwudhu atau cuci mika, ini juga bisa mengurangi ketegangan, kepanikan, atau kemarahan. 7. Hubungi orang yang Anda percaya kepadanya, sehingga dapat memberikan kejernihan pikiran. Jangan bercerita kepanikan kepada orang yang juga panikan, karena dua orang yang panik, itu akan lebih berbahaya. Nah, jika Anda sudah melewati langkah-langkah di atas, Anda baru boleh membuat suatu keputusan, sehingga keputusan yang diambil berdasarkan kejernihan hati dan pikiran. Pernahkah Anda panik dan salah mengambil keputusan selama ini ??? SuksesBahagia !!! KAMAL, Imam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar